Rantau

Ini adalah pengalaman kesekian kalinya gue ke bioskop sendirian. Tanggal 15 Juni ini, gue memutuskan untuk pergi ke salah satu bioskop besar di kota Bandung. Daripada gak ada kerjaan di rumah, lebih baik gue mengisi hari sepi gue dengan nonton film yang baru beredar di bioskop-bioskop di kota besar. Masuk di lobi Blitz, poster-poster digital yang ditampilkan akhirnya malah sedikit membingungkan gue. Karate Kid, Kick Ass, dan The A-Team adalah film-film dengan review yang sukses membuat gue penasaran. Okeh, akhirnya gue sedikit menganalisa jalan-jalan cerita per film.

KARATE KID

Dimulai dengan Karate Kid. Gue adalah salah satu orang yang beruntung di planet bumi ini karena sempat menonton versi terdahulunya. Dibintangi oleh bintang jepang, Pat Morita, film ini telah membuat trend tersendiri pada jamannya. Yang paling gue ingat adalah teriakan “AYAA..!!” yang selalu sang tokoh utama teriakan ketika melancarkan serangan-serangan terhadap lawannya. Namun, tanpa melupakan sebuah ciri khas yang sangat popular dalam film tersebut, adalah sebuah jurus yang menirukan seekor bango. Dengan tangan terentang seolah membentuk sayap dan kaki kiri yang tertekuk ke dalam, siap memberikan sebuah serangan telak kepada sang musuh. Dan, dengan slow-motion yang dramatisir, Daniel Larusso menendang lawannya dengan kaki kanan dengan keras. Tentu tanpa melupakan teriakan khasnya. Klimaks! Lawan terjatuh. Tak mampu melanjutkan pertandingan. Akhirnya, gerakan tersebut sukses membawa trend di kalangan anak SD tahun 90an. Di sekolah, gak sedikit yang menirukan gerakan bango tersebut. Tapi, efek yang massive tersebut akhirnya diredam oleh para guru. Gerakan tersebut dilarang keras dipergunakan di dalam sekolah gue karena dipercaya akan menimbulkan tindak kekerasan dalam sekolah. Hal yang sedikit menyebalkan buat gue dan teman-teman gue saat itu.

Sebersit kenangan itu akhirnya membuat gue membandingkan dengan film Karate Kid versi sekarang, yang tidak terlalu “Karate”. Dibintangi oleh Jackie Chan, yang notabene adalah ahli Kung Fu, film ini mengambil set di China daratan. Jayden Smith memerankan tokoh yang kerap menjadi korban bullying di sekolahnya, berlatih “Karate” demi membela dirinya di jalanan dan harus mengikuti sebuah turnamen. Alur cerita yang sama persis kalau gue lihat sekilas.

KICK ASS

Film ini adalah salah satu film yang sangat menarik hati gue. Sekelompok anak muda memutuskan untuk menjadi sekelompok super-hero di kotanya. Ide crita ini diambil dari sebuah buku komik yang, katanya, sukses besar di Amerika Serikat sana. Gue berpendapat bahwa film ini sangat menarik karena gue sebelumnya sudah menonton beberapa film yang diangkat dari komik, seperti Watchmen, 300, Sin City, dan yang terakhir adalah The Losers. Tentu saja tanpa melupakan jagoan-jagoan dari Marvel dan DC Comics, seperti Spiderman, Iron Man, Batman, dan lain-lain. Film terakhir yang gue tonton adalah The Losers yang memang, menurut pendapat pribadi, sangatlah bagus. Film tersebut tidak melepas jalan ceritanya dari komik itu sendiri. Hasilnya, adalah sangat luar biasa. Memang tidak ada twist-twist yang bisa membuat kita berpikir keras, tapi tetap saja jalan ceritanya tersaji sangat ringan namun benar-benar menghibur.

Dari pengalaman gue itulah, maka gue berniat untuk membeli satu tiket untuk film ini. Gambaran-gambaran lucu yang gue lihat dari trailer di Youtube sedikit mendorong gue untuk mengantri demi Kick Ass.

THE A-TEAM

Siapa yang tidak tahu B.A. Baraccus yang selalu ribut dengan Murdoch? Siapa yang tidak kenal Hannibal Smith, sang pemimpin nyeleneh eks veteran perang Vietnam? Siapa yang tidak jatuh hati kepada Templeton, sang perwira berwajah ganteng? Bagi seseorang yang mengalami era 90an, The A-Team adalah sebuah film seri aksi komedi yang berhasil membuat kita tergila-gila. Tergila-gila disini maksud gue adalah dalam arti harafiah. Ya. Kita benar-benar dibuat gila oleh aksi mereka berempat. B.A. Baraccus adalah seorang prajurit yang selalu ber-mood jelek. Marah-marah mulu. Sedangkan Murdoch adalah seorang yang dianggap gila, namun punya keahlian untuk menerbangkan berbagai jenis pesawat. Templeton Peck mempunyai keahlian untuk menyamar. Master of disguise yang sering menggunakan kemampuannya untuk masuk ke daerah musuh untuk mencuri data dan informasi pihak lawan. Dan yang terakhir, adalah Hannibal Smith. Otak dari segala aksi mereka. Mereka berempat seolah beraksi tanpa tersentuh lawan-lawannya. Ketika tertangkap dan dilucuti senjatanya, mereka mampu membuat senjata sendiri dari lingkungan sekitarnya. Dan senjata tersebut dapat digunakan untuk meng-counter segala serangan. Luar biasa!

Film seri ini juga mempunyai ciri khas. Tak ada kematian yang digambarkan secara vulgar. Di film serinya, tak ada darah yang ditampilkan dalam setiap aksinya. Tapi, dengan segala ketidak vulgarannya, The A Team berhasil membuat para penonton terpikat dengan kekonyolan dan kehebatan aksi para pemainnya. Jalan cerita yang ringan dan sedikit nyeleneh akhirnya berhasil mengundang tawa. Sejarah inilah yang membuat gue luar biasa tertarik dan merelakan Rp 30.000,- gue untuk diserahkan kepada penjaga loket (yang dengan lesung pipitnya membuat gue percaya pada “love at first sight”).

AKHIRNYA

Dan pada akhirnya gue memilih untuk menonton The A-Team yang akan dimulai pada pukul 17.00 tepat. Ini adalah pertama kalinya (mudah-mudahan untuk terakhir kalinya) gue melakukan aksi anti sosial di luar Jakarta, tepatnya di Bandung. Pengalaman yang menarik. Sepertinya gue bakal merindukan situasi seperti ini. Jalan-jalan sendirian, sempat tersesat gara-gara salah naik angkot, lost in translation a little bit dan sedikit menggunakan bahasa Sunda dengan logat aneh. Tapi, sedikit mengajarkan dan memaksa gue untuk bisa survive di tempat asing. Mudah-mudahan.

Jam netbook Axioo sudah menunjukan jam 5 kurang 10. Suara manis dari speaker pengumuman memberitahu gue untuk segera masuk ke dalam studio. Dan, gue masih dikasih kesempatan buat berpapasan dengan si penjaga loket berlesung pipi tadi. Senyum pun gue lemparkan dan… Dia cuma melengos. DAMN!!

2 comments:

Sumardi said...

Blek, AXIOO elo berspeaker manis? Gula donk?

Unknown said...

Bege, dah... Maksud gw speaker pengumuman. Apa sih tuh namanya..??