The Interview

(A, sang interviewer)
(B, sang interviewee)

A: Anda tidak Shalat?
B: Tidak
A: Anda seorang Nasrani?
B: Bukan
A: Hindu atau Buddha 'kah..?
B: (hanya menggeleng, terseyum)
A: Yahudi 'kah Anda?
B: Tentu saja bukan...
A: Lalu, apa agama Anda?
B: ... (tersenyum)
A: Siapa yang Anda sembah?
B: Tuhan Yang Maha Kuasa
A: Berarti Anda percaya akan keberadaan Tuhan?
B: Sangat percaya
A: Namun, Anda tidak beragama. Bagaimana bisa?
B: Haruskah aku menganut sebuah agama bila aku sudah percaya pada Tuhan?
A: Ya, karena agama menjanjikan sebuah tujuan yang harus kita capai pada akhirnya
B: Apa?
A: Surga
B: Dan neraka, bukan?
A: Ya..
B: Tapi, bukankah seluruh agama di muka bumi menjanjikan Surga sebagai hadiah dan Neraka sebagai ganjaran dosa?
A: Ya. Namun, setiap agama menjanjikan Surga dan Neraka yang berbeda.
B: Hanya perbedaan konsep, 'kan?
A: Saya kurang mengerti.
B: Konsep dari sebuah Surga adalah sama belaka. Semuanya menjanjikan hal yang serupa. Kesenangan, ketenangan, kebahagiaan, dan kekekalan.
A: Namun, tetap ada perbedaan.
B: Yang membuat perbedaan hanyalah cara menggapainya.
A: ...
B: Setiap agama menawarkan aturan-aturan dan hukum yang harus ditaati, demi menjaga peluang untuk mencapai surga. Aturan dan hukum ini sudah didoktrinkan demi tercapainya konsep dari Surga itu sendiri, sebelum terbentuknya sebuah agama.
A: Berarti Anda sekarang tidak menjalankan aturan dari salah satu agama. Anda bisa digolongkan Atheis.
B: Saya oportunis.
A: Maksudnya?
B: Inti dari setiap Tuhan adalah mengajarkan segala kebaikan dalam berkehidupan sosial. Lalu, jika saya telah melakukan apa yang baik di mata para Tuhan, apa yang akan saya dapat? Hukumankah?
A: ...
B: Biarkan Mereka, para Tuhan berdebat tentang kelayakanku akan Surga.
A: Jadi, menurutmu, kau telah layak masuk Surga?
B: Apakah kau sudah layak masuk Surga, sehingga kau menanyakan pertanyaan macam itu di depanku?
A: ... (seringai getir)
B: (tersenyum)
A: Jadi, Anda memberikan sisanya pada Tuhan?
B: Bukankah seperti itu seharusnya? Bukankah Tuhan yang menentukan kita masuk Surga atau Neraka? Jika Mereka hanya memberikan sebuah aturan yang cuma dijabarkan dalam per lembar kitab suci, lalu sedang apakah Mereka? Hanya duduk diam dan tidur siang?
A: Lalu, apa yang Mereka kerjakan?
B: Menurutmu aku punya tampang sebagai penjaga Surga, yang tahu gerak-gerik-Nya?
A: Jadi, menurut Anda, Tuhan mana yang benar?
B: Tidak ada Tuhan yang benar..!!
A: ...
B: Seorang Muslim akan berseru, "Allahu Akbar, Allah Maha Besar..!!",
Seorang Kristiani akan mengatakan, "Halleluya, pujilah Bapa, Putra, dan Rohkudus",
Seorang Budha dan Hindu akan ngotot bahwa para dewa lah yang mengatur segala kehidupan di dunia ini,
Mana yang benar, menurutmu?
A: ... (tidak ada 'kah?)
B: Tuhan hanya konsep. Percayailah konsep yang menurut kata hatimu benar. Imanilah Tuhanmu dengan segenap hati dan jiwa ragamu.
A: Konsep Ketuhanan mana yang masuk akal?
B: Mereka tidak ada yang masuk akal. Hanya nalar dan iman yang mampu menterjemahkan konsep itu.
A: Tuhan mana yang kau percaya?
B: Tuhan yang Maha Besar.
A: Yang mana?
B: Anda kehabisan pertanyaan...

1 comment:

callmeirenz said...

finally bisa d comment.
i love this so much :)