Con-Fusion

Agak melelahkan, memang. Tenggorokan mulai tersiksa, kering. Namun, tetap kupaksakan laju kakiku., berderap menembus tirai air yang jatuh deras tanpa ampun dari langit. Lampu jalan membiaskan cahaya kuning, dari tiang tinggi seolah semakin memastikan keberadaan rangkaian air yang jatuh dan menyiksa. Ironis, haus disaat air sedang jatuh melimpah. Kupaksakan leherku mendongak, mencoba mengambil beberapa tetes air dengan mulut, demi mengatasi perihnya haus. Tapi, butiran air hujan menghujam dengan kejam. Tak mampu menahan serangan pada kelopak mata yang telah terkatup, kuputuskan bahwa barusan adalah rencana bodoh yang gagal. Sial. Sekujur tubuh basah, menyerah pada tumpahan air. Berat. Beban tubuh ditambah tumpukan dan tumbukan air membuat mata kakiku gemetar. Gemetar berteriak kelelahan. Namun, langkah kaki ini tak boleh berhenti. Bebatuan tajam menemaniku di tepi jalan.

No comments: