Tulisan ini adalah tulisan pertama semenjak terakhir kalinya
saya nge-blog. Tertundanya keinginan
untuk meng-update situs blog ini salah satunya dikarenakan oleh
kekurangan topik bahasan dan yang paling utama adalah, rasa MALAS. Tapi
tiba-tiba di kepala saya terbersit sebuah ide untuk menuliskan sebuah artikel
yang membahas soal loyalitas dan pengabdian, namun dari sisi seorang bintang
film, aktor kenamaan Hollywood yang sukses berkecimpung di genre action movie.
Nama aktor yang saya bahas atau setidaknya saya jadikan
tolok ukur pengabdian adalah Jason Statham. Ia adalah seorang aktor asli
Inggris yang dilahirkan di kota Shirebrook, 46 tahun yang lalu. Selain aktor,
Statham adalah seorang praktisi ilmu atau seni bela diri. Bahkan menurut
beberapa sumber, ia sempat akan masuk ke kompetisi UFC (Ultimate Fighting
Competition), sebuah kompetisi Mixed Martial Arts (MMA) yang saat ini tengah
naik daun.
Singkat kata, Statham pertama kali mencuri perhatian saya
kala ia bermain film Lock, Stock, and Two
Smoking Barrels. Perannya di film tersebut memang belum terlihat mencolok.
Ia juga belum memamerkan kehebatannya dalam bertarung. Namun sosok sebagai
seorang jagoan benar-benar terlihat kala ia bermain film The Transporter. Di film tersebut, ia berperan sebagai Frank Martin
yang hebat sebagai juru mudi, dan juga ahli dalam bertarung. Mulai saat itulah,
Jason Statham resmi menjadi salah satu bintang film idola saya.
Kesuksesan The
Transporter secara otomatis membuat karir Statham terbilang naik, meski
tidak terlalu menanjak. Wajar, karena aktor yang kini memacari Rosie Huntington-Whiteley
ini lebih memilih untuk bermain di film-film kelas B. Sebut saja Crank, War, In the Name of the King,
dan juga Death Race. Kesemuanya tidak
masuk ke dalam daftar box office. Namun
patut diakui, film-film tersebut cukup mencuri perhatian (kecuali In the Name of the King yang menurut
saya ancur-ancuran dari segi apa pun).
Statham pun kini memiliki label baru: “Aktor Action Terbaik
Kelas B”. Bagi sebagian kalangan, label tersebut tentunya sangat tidak
mengenakkan. Siapa sih yang ingin
dilabeli aktor kelas B? Siapa juga yang tidak ingin menjadi populer dan
meningkatkan level ke kelas A? Meskipun mungkin banyak pertanyaan sejenis
barusan mampir ke telinga Statham, nyatanya ia tetap setia.
Statham tak seperti Dwayne “The Rock” Johnson yang terjun ke
dunia film dan bermain di film “aneh” seperti Tooth Fairy. Statham juga bukan Vin Diesel yang memiliki modal
terbaik untuk menjadi bintang film action Hollywood, tapi malah bermain di The Pacifier yang ditujukan untuk anak-anak.
Statham adalah Statham. Meski kemungkinan besar Statham memiliki pendapatan
yang lebih kecil dibandingkan kedua bintang barusan, ia terus setia untuk
bermain di film ber-genre action. Ia seolah tak ingin merusak karir yang telah
dibangunnya.
Kesetiaan terhadap genre action tersebut akhirnya membuatnya
menjadi salah satu tokoh sentral terbaik di perindustrian film barat saat ini.
Banyak penggila film action yang mengidolai Statham saat ini. Bahkan, tak
sedikit yang terang-terangan “mengabdi” pada pria kelahiran 26 Juli ini.
“Gue selalu
menikmati film-filmnya Statham, apapun itu,” salah seorang teman saya
mengungkapkan pengabdiannya kepada sang aktor Inggris. “Terakhir, gue nonton
film Homefront. Agak nggak realistis memang, karena logat
Statham yang masih kentel Bristish, but who cares? I enjoy the fights!”
Statham pun juga tak segan memilih beberapa peran yang
terbilang kecil di beberapa film. Sebut saja The One yang mendapuk Jet Li sebagai tokoh utamanya, atau The Expendables yang perhatiannya
terpusat pada sosok Sylvester Stallone. Statham dengan rela hati menyisihkan
dirinya untuk menjadi peran pembantu di kedua film tersebut yang secara garis
besar akan mudah dilupakan oleh orang banyak.
Entah kerendahan hati atau memang butuh duit untuk makan,
tetapi Statham nyatanya tetap ogah untuk mencoba hal-hal lain, seperti berperan
dalam sebuah film komedi atau drama, setidaknya hingga detik ini. Namun
kesetiaan sang mantan atlet terjun indah ini di genre action pantas mendapatkan
applause.
Berkat kesetiaannya itu pula, sang aktor menjadi tokoh
action Hollywood terbaik di era modern saat ini. Tak sedikit yang mengatakan
bahwa Jason Statham adalah Chuck Norris baru yang juga lebih suka mengabdi di
dunia perfilman kelas B.
Suka atau tidak, Jason Statham adalah salah satu sosok yang
bisa menjadi contoh bahwa pengabdian dan kesetiaan akan membuahkan sebuah popularitas
tersendiri, namun jauh dari hingar-bingar para kaum yang hidup di kelas A.
No comments:
Post a Comment